NabiMuhammad Mati diracun akibat perang khaibar,putus urat Nadinya hanya Tuduhan kekecewaan Kontradiksi Alkitab ,Bible dan gospel. Yang menjadi dasar tuduhan misionaris Kristen bahwa Nabi Muhammad, Nabi palsu yaitu dengan cara memelintir dan menggabungkan antara Surat Al-Haqqah :46 dengan sebuah Hadist Sahih al-Bukhari no. 4428 book Banyaknabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang. Kurangnya kepekaan rohani dan ketidak-mampuan untuk menguji roh-roh seperti yang dihimbau di dalam Alkitab menimbulkan masalah yang serius. Dalam iklim rohani yang demikianlah ajaran-ajaran yang tidak Alkitabiah secara tidak kentara menyusup masuk ke dalam gereja. FFJLYO. Para teolog Muslim meyakini bahwa terdapat Penyebutan mengenai Muhammad yang tersirat di dalam beberapa bagian Alkitab. Beberapa ayat Al-Qur'an dan beberapa Hadis menyatakan bahwa nama "Muhammad" pernah ditulis didalam Alkitab, tetapi kemudian disembunyikan oleh para ahli kitab.[butuh klarifikasi] Di sisi lain, para sarjana non Muslim umumnya menafsirkan ayat-ayat ini sebagai mengacu pada komunitas Israel atau tindakan soteriologis pribadi Yahweh terhadap orang Israel atau anggota komunitas yang setia, seperti dalam kasus Yesaya 42. Injil Barnabas, yang merupakan teks palsu hasil fabrikasi zaman modern awal, menyebutkan secara eksplisit nama "Muhammad". Beberapa teolog Muslim juga mengklaim paracletus bahasa Yunani penolong yang disebut oleh Yesus pada Injil Yohanes sebagai Muhammad. Muslim percaya Muhammad adalah nabi terakhir dan percaya wahyu yang diterimanya berasal dari Allah. Seharusnya sebagai nabi Allah yang terakhir, dia diharapkan untuk memiliki standar dan kualitas seperti nabi sebelumnya bahkan lebih tinggi. Tetapi KENYATAAN BERTOLAK BELAKANG dengan pengharapan, Muhammad malah memperlihatkan kualitas sebagai NABI PALSU dalam hal perkawinan Muhammad 54 thn dengan Aisha 6 thn dalam Ilmu Kejiwaan PSIKOLOGI disebut “PEDOFILIA 1. Tidak mampu mengadakan satu pun mujizat. Kalau pun ada, itu berasal dari hadish tak sahih yang dibuat ratusan tahun kemudian sesudah Muhammad wafat, misal tentang mujizat Muhammad membelah bulan, ini pun berasal dari mulut Muhammad sendiri, tak ada saksi, sungguh konyol. 2. Dirinya sendiri yang mengklaim bahwa dirinya adalah nabi. Nabi-nabi di Israel tidak ada yang menyebut dirinya sendiri sebagai nabi, tetapi segala ucapan dan mujizat yang membenarkan bahwa dia nabi sehingga orang-orang lah yang menyebutnya nabi, bukan atas pengakuannya sendiri 3. Dia dengan sengaja mengarang kitab suci sendiri dan mencoba membenarkan bahwa kitabnya asli bukan palsu Nabi-nabi Israel seperti Musa, Yesaya, Daniel, juga menulis kitabnya sendiri tetapi tidak ada klaim-klaim bahwa kitabnya adalah kitab suci asli atau palsu, sebab tulisan mereka bukan untuk tujuan dikultuskan, justru orang-orang yang terkemudianlah yang mengkultuskan tulisan-tulisan nabi itu menjadi kitab suci. 4. Dia dengan sengaja menciptakan agama sendiri dan mencoba membenarkan bahwa agamanya adalah agama asli berasal dari Tuhan, yang merupakan kelanjutan dari agama-agama sebelumnya Padahal Tuhan yang Sejati tidak pernah menciptakan agama apapun. Yahudi dan Kristen adalah hasil penamaan masing-masing umat untuk lembaga mereka, bukan nama dari Tuhan. Ajaran Tuhan adalah universal 5. Alquran dikatakan sebagai kitab suci kelanjutan dari kitab-kitab suci sebelumnya yang juga diturunkan oleh Tuhan kepada nabi Musa, nabi Daud dan nabi Yesus. Padahal Tuhan yang Sejati tidak pernah menurunkan kitab suci dalam pengertian harfiah. Yang Tuhan berikan kepada Musa adalah 2 loh batu, bukan kitab. Demikian juga kitab Zabur Mazmur bukan kitab yang jatuh dari langit yang diberikan Tuhan kepada Daud, dan apalagi Injil, bukanlah kitab yang ditulis oleh Yesus. Kesalahkaprahan dalam pemahaman ini sebagai bukti kalau Muhammad nabi palsu yang. 6. Banyak kisah-kisah Islam yang mencatut dongeng-dongeng kafir dari agama-agama pagan di Timur Tengah, di antaranya kisah tentang Tuhan pernah mengutuk manusia jadi kera monyet QS 265; 560; 7166, kisah Bidadari Surga mirip dengan kisah dalam agama Zoroaster atau Hindu, kisah Isra’ Miraj, Raja Salomo bercakap-cakap dengan semut Amsal 66; 3025, kisah Abraham dibakar oleh Raja Nimrod mirip dengan kisah dalam Daniel 3, kisah Gideon yang tertukar dengan Saul raja Israel, nama Maria ibu Yesus yang tertukar dengan nama Maryam saudara perempuan Musa/Harun, dan masih banyak lagi. 7. Kejahatan yang tak terperikan yang pernah dilakukan sang nabi. Memang sebelum Muhammad terusir dari Mekkah, tingkah lakunya biasa-biasa saja. Tetapi semenjak dia hijrah ke Madinah, dengan didukung oleh tentara Ansor yang notabene asli Madinah, GEROMBOLAN BARU INI SUKA MERAMPOK PARA PEDAGANG YANG MELINTASI PERBATASAN MEKAH-MADINAH, SEKALIGUS MEMPERKOSA PARA TAWANAN WANITANYA. Di dalam kota sendiri, Muhammad membantai orang-orang Yahudi satu demi satu yang kebanyakan adalah para pedagang kaya, Muhammad dan gerombolannya mengambil alih harta orang-orang Yahudi yang dibunuh itu YANG KATANYA MERUPAKAN REJEKI DARI ALLAH dan mengambil alih istri dan anak-anaknya, sebagian dijadikan budak dan sebagian dijadikan istri, dan masih banyak lagi. 8. KEBEJATAN MORAL YANG DILAKUKAN SANG NABI. Setelah istri pertamanya yang bernama Kadijah wafat, Muhammad bebas berbuat semaunya dalam mencari obyek seksnya. DIA MENGEMBAT MENANTUNYA SENDIRI YANG BERNAMA ZAINAB , MEMPERISTRI ANAK KECIL BERUMUR 6 TAHUN BERNAMA AISYAH dalam Ilmu Kejiwaan PSIKOLOGI disebut “PEDOFILIA, BERZINAH DENGAN BUDAKNYA YANG BERNAMA MARIA, SETELAH KETAHUAN OLEH ISTRINYA YANG BERNAMA HAFSAH, TURUN AYAT PALSU YANG MEMERINTAHKAN MUHAMMAD AGAR MENIKAHI BUDAKNYA, mengambil alih istri orang Yahudi dari Kaybar bernama Shafiyah sehari setelah keluarganya disiksa dan dibantai oleh gerombolannya, dan masih banyak lagi. 9. Muhammad sebagai nabi palsu sangat cocok dengan nubuat dalam kitab Wahyu 1318; 1920; 2010. Di dalam kitab suci disebutkan bilangan namanya, yaitu 600 60 6 atau 666. Bila angka 666 dianggap sebagai angka tahun, ini sebuah angka yang sangat dekat dengan angka tahun Masehi di mana ketika itu Kerajaan Islam mencapai masa kejayaannya; bila ditilik dari pecahan bilangan tersebut, yaitu 600 60 6, maka ini pun sangat klop dengan Muhammad. Tahun 622M sebagai tahun hijrah Muhammad memulai karir gemilangnya sebagai nabi di Madinah, angka 622 bila diambil ratusannya saja maka kita peroleh angka 600. Usia 63 Muhammad WAFAT dipelukan Aisyah karena RACUN GANAS yang menggerogotinya hampir selama 3 tahun, bila diambil angka puluhannya saja akan diperoleh angka 60. Muhammad lahir pada tahun 571/572M, bila dijadikan angka satuan angka abad akan kita peroleh angka 6. Sehingga 600 60 6 maupun 666 semuanya cocok dan klop dengan Muhammad bila kita mencoba untuk mencocokkannya. Apalagi kalau kita mau melihat jumlah ayat dalam Alquran, yang jumlahnya ayat. Sungguh fantastis, semuanya serba 6, dan bila angka itu dipecah akan menjadi 6000 600 60 6. Kenapa saya coba menghubungkannya dengan Muhammad? Pertimbangan ini diambil karena kata “nabi palsu” dalam kitab Wahyu ditulis dalam bentuk tunggal bukan jamak, artinya hanya ada satu nabi palsu yang perlu mendapatkan perhatian serius. Dan sepanjang sejarah manusia, hanya Muhammad-lah yang perlu mendapatkan perhatian khusus, sebab dia secara terang-terangan menentang Yesus sebagai Tuhan Antikristus, pengaruhnya mendunia, tidak hanya lokal di Arab saja, dan ajarannya telah menyebabkan kehancuran besar dan menewaskan ribuan orang bahkan jutaan orang akibat dari buah-buah yang dihasilkan oleh pengikutnya, seperti dari kasus-kasus BOM BUNUH DIRI maupun PELEDAKAN PESAWAT & PERUNTUHAN GEDUNG WTC di Amerika. Islam sangat membenci Yahudi dan Kristen, nah, siapa lagi kalau bukan dia? Bukankah sejak dari zaman Taurat sampai zaman Yesus, Iblis memang selalu berusaha untuk menghancurkan umat Allah? Kita jangan membenci Muslim, sebab mereka cuma korban. Mereka begitu karena nabinya. Mereka BEJAT dan JAHAT juga karena nabinya. Kita seharusnya merasa iba dan kasihan kepada Muslim. Kita harus tunjukkan buah-buah roh dan kasih sayang kepada para Muslim. Kita doakan semoga Tuhan mau mengampuni mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang telah mereka perbuat. Mereka hanyalah korban. Sekali lagi, kita harus mengasihi mereka, karena sebagai manusia kita sebenarnya bersaudara. Umat Islam sangat menghormati Muhammad. Umat Islam percaya Muhammad adalah nabi akhir zaman. Ia adalah penutup nabi-nabi sebelumnya. Karena posisi yang sangat penting, wajar jika umat Islam mencari mengenai ramalan/nubuatan nabi Muhammad dalam Alkitab. Namun, adakah nubuat tentang Muhammad di Alkitab? Mari kita mempelajari Kitab Allah untuk mengerti hal ini. Anda akan melihat terang Allah bagi kehidupan manusia. Definisi dan Pentingnya Nubuat Nubuat adalah informasi mengenai peristiwa yang akan datang atau kejadian yang belum terjadi. Ramalan disampaikan oleh nabi atas inspirasi Allah. Nubuat menjadi tanda pentingnya kejadian yang akan terjadi. Nubuat adalah konfirmasi keabsahan suatu peristiwa besar. Hal ini juga menandakan Allah mau manusia memperhatikannya sehingga ada informasi jauh sebelum suatu peristiwa terjadi. Kitab-Kitab Allah yang Diakui Al-Quran. Al-Quran mengakui kitab Taurat, Zabur dan Injil. “Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya ada petunjuk dan cahaya yang menerangi, dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat” QS 546. Mukmin perlu membaca karena ada petunjuk dan cahaya. Semua kitab ini telah ada ratusan tahun sebelum Al-Quran. Karena itu kita akan melihat apakah ada ayat mengenai nubuatan Muhammad di Alkitab? Apakah ada petunjuk dan cahaya dalam Taurat, Zabur dan Injil mengenai kedatangan nabi Islam? Penjelasan Mengenai Nubuat Tentang Muhammad Di Alkitab Mari kita lihat beberapa ayat yang sering dinyatakan sebagai nubuat tentang Muhammad di Alkitab. 1. Taurat, Ulangan 1818. “Seorang nabi akan kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini [Musa]; Aku akan menaruh FirmanKu dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya.” Ayat di atas adalah sabda Allah pada Musa. Allah mengatakan akan ada seorang nabi “dari antara saudara mereka”. Arti “mereka” di sini adalah bangsa Israel. Muhammad tidak berasal dari bangsa Israel, tetapi dari suku Quraysi. Injil mengkonfirmasi bahwa arti ramalan ini menyatakan mengenai Isa Al-Masih. “Tuhan mendatangkan waktu kelegaan, dan mengutus Yesus [Isa Al-Masih]…seperti yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi-nabi-Nya yang kudus di zaman dahulu. Bukankah telah dikatakan Musa Tuhan Allah akan membangkitkan bagimu seorang nabi dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku Dengarkanlah dia [Isa Al-Masih] dalam segala sesuatu yang akan dikatakannya kepadamu” Injil, Kisah 320-22. 2. Taurat, Ulangan 3410. “Seperti Musa yang dikenal TUHAN dengan berhadapan muka, tidak ada lagi nabi yang bangkit di antara orang Israel.” Beberapa orang menafsirkan ayat ini berhubungan dengan kedatangan Muhammad. Namun tidak ada keterangan dari konteks ayat ini yang menyatakan hal tersebut. Mari kita lihat secara lengkap kutipan ayat ini. “Seperti Musa yang dikenal TUHAN dengan berhadapan muka, tidak ada lagi nabi yang bangkit di antara orang Israel, dalam hal segala tanda dan mujizat, yang dilakukannya atas perintah TUHAN di tanah Mesir terhadap Firaun dan terhadap semua pegawainya dan seluruh negerinya” Taurat, Ulangan 3410-11. Ayat ini hanya menyatakan tidak ada lagi nabi dengan mukjizat besar yang akan terjadi di tanah Mesir seperti Musa. Namun ada banyak nabi lain yang melakukan mukjizat besar. Mereka menyatakan kuasa Allah di berbagai daerah lainnya. 3. Taurat, Yesaya 2912. “Dan apabila kitab itu diberikan kepada seorang yang tidak dapat membaca dengan mengatakan Baiklah baca ini,’ maka ia akan menjawab Aku tidak dapat membaca.’” Memang Muhammad tidak dapat membaca dan menulis. Namun, benarkah ayat di atas adalah ramalan mengenai Muhammad? Ayat di atas tidak ada hubungannya dengan Muhammad. Konteks ayat ini adalah teguran kepada bangsa Israel yang bebal. Perhatikan ayat selanjutnya “Oleh karena bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya…padahal hatinya menjauh dari pada-Ku, dan ibadahnya kepada-Ku hanyalah perintah manusia yang dihafalkan” Taurat, Yesaya 2913. Orang Islam tidak mau Muhammad disejajarkan dengan orang Israel. Apalagi disejajarkan dengan manusia yang tidak taat. Jadi, jelas ayat ini bukan nubuat tentang Muhammad di Alkitab. 4. Injil, Yohanes 1415-17. “Aku akan minta kepada Bapa [Allah], dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran…” Beberapa umat Islam percaya “Penolong yang lain” adalah Muhammad. Namun, hal ini tidak benar. Ayat ini menyatakan Penolong itu adalah Ruh Allah Ruh kebenaran. Lanjutan ayat ini yaitu ayat 17 mengkonfirmasi “dunia tidak dapat melihat Dia”. Jadi, penolong bukan manusia, melainkan Ruh Allah. Pada bagian lain, Injil menguraikan hal ini. “…Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa [Allah] dalam nama-Ku [Isa Al-Masih], Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu…” Yohanes 1426. Ayat ini menjelaskan Ruh Allah berasal dari Allah. Ruh Allah juga datang dalam nama Isa. Apakah umat Islam percaya Muhammad datang dalam nama Isa Al-Masih? Semua ayat ini tidak ada yang menjadi nubuat tentang Muhammad di Alkitab. Kitab terdahulu sama sekali tidak mencatat tentang kedatangan nabi Islam. Hal inilah salah satu alasan umat Nasrani tidak mengikuti Muhammad sebagai nabi. Banyak Ramalan Mengenai Kedatangan Isa Al-Masih Sehubungan dengan hal ini ada banyak sekali nubuat mengenai Isa Al-Masih. Ramalan ini telah ada ratusan tahun sebelumnya. Nubuat yang sangat detail dan semuanya tergenapi. Beberapa contoh adalah Lahir dari perawan. “…Sesungguhnya, seorang perempuan muda [perawan] mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel” Taurat, Yesaya 714 tergenapi pada Injil, Matius 122-23. Menderita aniaya. “Tetapi dia [Isa Al-Masih] tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh” Taurat, Yesaya 535 tergenapi pada Injil, Matius 2667. Akan dibangkitkan. “Tetapi Allah akan membebaskan nyawaku [Isa Al-Masih] dari cengkeraman dunia orang mati, sebab Ia akan menarik aku” Zabur 4916 tergenapi pada Injil, Matius 282-7. Isa Al-Masih Adalah Terang yang Telah Dinubuatkan Ratusan Tahun Sebelumnya Melihat semua hal ini jelas mengapa orang Nasrani mengikuti Isa Al-Masih. Ia adalah terang Allah yang sejati. Telah ada banyak ramalan mengenai-Nya, bahkan dari ratusan tahun sebelumnya. Injil menyatakan “…apa yang kuberitakan itu…telah diberitahukan oleh para nabi dan juga oleh Musa, yaitu, bahwa Mesias [Isa Al-Masih] harus menderita sengsara dan bahwa Ia adalah yang pertama yang akan bangkit dari antara orang mati, dan bahwa Ia akan memberitakan terang kepada bangsa ini dan kepada bangsa-bangsa lain” Injil, Kisah Para Rasul 2622-23. Isa adalah terang Allah bagi keselamatan manusia. Jika Anda mau mengimani Isa, maka ada tuntunan Allah bagi hidup di bumi ini dan kepastian keselamatan di surga. [Staff Isa dan Islam – Rindukah saudara mempunyai kepastian mengenai masuk sorga? Artikel tentang Keselamatan dalam Isa Al-Masih dapat membantu saudara mendapatkannya.] Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut Mengapa tidak ada nubuat tentang Muhammad di Alkitab sebagai nabi terakhir? Mengapa Kitab-Kitab sebelum Al-Quran tidak pernah menyinggung soal Nabi Islam sama sekali? Menurut saudara, selain melalui Isa Al-Masih, adakah cara lain agar seseorang mempunyai jaminan keselamatan? Jelaskanlah! Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. Artikel Terkait Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Adakah Nubuat Tentang Muhammad di Alkitab?” Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut Al-Quran Mengakui Penggenapan Ramalan Kedatangan Nabi Besar! Benarkah Ramalan Nabi Islam Tertulis Dalam Taurat Ulangan 18? Pandangan Orang Nasrani Tentang Nabi Muhammad Allah Menyuruh Nabi Islam Minta Tolong Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.” Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau WA/SMS ke 0812-8100-0718 Dalam hidup bermasyarakat kini dan di sini kita jumpai, bahwa biasanya presiden melalui jurubicaranya menyampaikan pesannya kepada publik, dengan mempergunakan alat komunikasi yang ada. Dan pesan itu dicatat oleh para wartawan, bahkan menggunakan alat elektronik perekam gambar dan berita, agar tidak salah kutip dan dapat ditelusuri keaslian pesan presiden. Alkitab Perjanjian Lama bersaksi, bahwa Allah mempergunakan cara ber-komunikasi yang mirip dengan itu, tetapi tanpa gambar, untuk menyampaikan pesan-Nya kepada umat-Nya. Dan jurubicara yang menyampaikan pesan itu dinamakan nabi, yakni yang bergender laki-laki, dan nabiah bagi yang perempuan. Dalam kasus jurubicara presiden, isi pesan menjadi titik sentral perhatian wartawan dan publik. Hal yang sama kita jumpai juga pada pesan seorang nabi. Karena isi pesan itulah, yang merupakan kriterium dalam menentukan palsu tidaknya sang nabi, yang menyampaikannya. Marilah kita menelusuri apa yang dikatakan Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru mengenai nabi palsu, dan perkembangan terkini mengenai komersialisasi jabatan kenabian. KESAKSIAN PERJANJIAN LAMA Apabila kita memperhatikan Yeremia dan rekan-rekan seangkatannya, maka isi pesannya Yer. 419, ialah mengenai derita dan siksaan, karena kejahatan dan kemurtadan umat Allah. Namun, berbeda dengan Yeremia, ada nabi seangkatan yang memberikan pesan kenabian, tetapi diametral berbeda orientasinya. Dalam hubungan ini, Tuhan berfirman “….semuanya mengejar untung, baik nabi maupun imam, semuanya melakukan tipu. Mereka mengobati luka umat-Ku dengan memandangnya ringan, katanya Damai sejahtera! Damai sejahtera!, tetapi tidak ada damai sejahtera.” Yer. 613-14. Itulah komersialisasi jabatan kenabian zaman purba, di mana pesan kenabian yang diberikan itu berorientasi kepada apa yang ingin didengar oleh umat Allah. Maka para nabi palsu pun dengan antusias memberikan jasa pesan kenabian, yang sesuai minat dan selera “pasar,” berdasarkan hukum demand and supply. Preferensi dan kesukaan “pasar” kita jumpai pada kesaksian nabi Yesaya, yang merekam keinginan umat Allah agar “Janganlah lihat bagi kami hal-hal yang benar, tetapi katakanlah hal-hal yang manis.” Yes. 3010. Kisah konfrontasi antara nabi Amos dan rekannya yang palsu, dengan tetap menggunakan pesan sebagai tolok ukur, dapat kita jumpai dalam kasus penggunaan faktor kebanggaan nasional Israel. Alkitab Perjanjian Lama mengisahkan tentang benturan hebat antara nabi Amos dan imam Amazia dari Betel Amos 710-13. Terdorong rasa kebanggaan nasionalnya, Amazia menuduh Amos melakukan makar, yang didakwanya di hadapan raja Yerobeam. Tetapi kepalsuan pesan imam Amazia, dan kebenaran nubuatan nabi Amos mengenai kejatuhan Israel, kemudian terbukti secara faktual. Bukan saja kerajaan Israel jatuh, tetapi raja Yerobeam mati, dan umat Israel ditawan dan dibuang oleh bangsa Asyur. KESAKSIAN PERJANJIAN BARU Kesaksian mengenai nabi palsu dilanjutkan oleh Alkitab Perjanjian Baru. Bahkan Kristus sendiri merasa perlu untuk menasehatkan agar umat-Nya tetap waspada dan berjaga-jaga. Oleh karena itu, Ia bersabda “Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu Lihat, Mesias ada di sini, atau Mesias ada di sana, jangan kamu percaya. Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.” Mat. 2423-24. Gereja purba ternyata harus menghadapi apa yang telah dinubuatkan Kristus, sehingga dalam konteks itu surat-surat rasuli perlu mengulangi nasehat tersebut Bandingkan 2 Pet. 21 dan 1 Yoh. 41. Mengenai “tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat,” bahwa hal itu dibantu dan dihasilkan oleh roh jahat, dan bukan Roh Kudus Wah. 1311-15. Dalam hubungan itu, Rasul Paulus menasehati jemaat Efesus, agar bertekun untuk …”mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan, tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.” Ef. 413-16. Mengenai masalah ke-waspadaan terhadap nabi-nabi palsu, kiranya masih belum lengkap, apabila tidak kita kutip juga nasehat Rasul Yohanes “…janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia. Demikianlah kita mengenal Roh Allah setiap roh, yang tidak mengaku Yesus, tidak berasal dari Allah. Roh itu adalah roh antikristus dan tentang dia telah kamu dengar, bahwa ia akan datang dan sekarang ini sudah ada di dalam dunia ” 1 KEADAAN TERKINI Kita telah jumpai komersialisasi jabatan kenabian di zaman nabi Yeremia dan Yesaya, yang berorientasi kepada selera “pasar,” sehingga pesan mereka dimasukkan dalam kategori pesan nabi palsu. Motivasi itu menghadirkan ekuasi permintaan publik dan pasokan yang diatur oleh nabi yang bersangkutan, menurut hukum demand and supply. Dalam zaman Perjanjian Baru, Kristus, Sang Raja Gereja sendiri, yang menasehatkan umat-Nya agar waspada terhadap nabi palsu. Gereja purba mengalaminya, yang dibuktikan oleh pesan-pesan pastoral para rasul, yang kita jumpai dalam Alkitab Perjanjian Baru. Abad ke-21 ternyata lebih seru dan serba canggih tingkat komersialisasinya. Nabi-nabi palsu yang bermunculan, bahkan lengkap dengan buku-bukunya untuk merobah dan menggeser Alkitab, yang dianggap telah demikian kuno. Bahkan Kristus sendiri pun dianggap bukan Juruselamat Dunia, tetapi hanya seorang guru yang bijaksana. Namun, sungguh pun telah menolak Kristus, tetapi anehnya mereka masih tetap merasa diri sebagai bagian dari umat kristiani. Inilah gejala gunting dalam lipatan. Di pihak lain gejala komersialisasi itu terlihat pada gelagat sementara pemimpin umat perkotaan, yang merasa perlu untuk menggunakan gelar kesarjanaan, tetapi langsung menyandang gelar S3, tanpa perlu melalui strata S1 dan S2. Gelar itu ditempelkan pada nama pemilik sebagai ornamen untuk kepentingan multi-level marketing dalam merebut dan meningkatkan jumlah anggota di masyarakat perkotaan money center. Paradigma demikian tidak mungkin dapat memberikan tempat bagi pelayanan Firman kepada masyarakat di pedalaman, karena di sana sama sekali tidak ada daya tariknya. Itulah beliau-beliau, yang ramai meriah menghiasi nama dengan rangkuman gelar kesarjanaan semua strata akademis, misalnya Pdt. Dr. Ir. Polan Agustus, BSc, MA, PhD. Gejala yang paling terkini, ialah keberanian yang luar biasa untuk menggunakan gelar prophet/nabi, dan apostle/rasul untuk memenuhi selera “pasar,” dan ternyata bermuara kepada usaha pemantapan projected cash flow. Dan ini adalah bagian dari gaya pengelolaan industri jasa service industry. Yang mempelopori gerakan ini ialah mereka dari negara Paman Sam, sebagai trend setter. Mode tersebut sekarang sudah kita impor, sama seperti misalnya dalam rangka franchising kita mengimpor penggunaan brand name Kentucky Fried Chicken, sang raja junk food. Memang lafal prophet kebetulan sekali sangat mirip dengan lafal profit. Jadi kalau media massa baru-baru ini ramai-ramai memberitakan munculnya seorang nabi di sebuah kota di Jawa Barat, maka itu adalah domestic variety dari produk internasional yang dikemukakan di atas. Jadi harap maklum! SH

muhammad nabi palsu alkitab